Wadantara: Refleksi Multikultur dan Kearifan Lokal
Abstract
Ide digarapnya karya seni pertunjukan Wadantara (Wayang, Drama, Karawitan, Tari Nusantara) untuk memperkuat persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI memerlukan dukungan untuk kebersamaan yang dilandasi oleh toleransi bermasyarakat. Seni pertunjukan yang sarat dengan muatan budaya lokal dapat memberikan sumbangsih dengan mengupayakan kedayaan nilai kelokalan (indigenous), dapat mempertebal penghargaan masyarakat terhadap kebhinekaan budaya Nusantara, dan menjadi kepanjangan norma serta nilai yang diharapkan oleh masyarakat dalam menjaga kebersamaan dan harmoni bermasyarakat. Penelitian ini berpendekatan research and development. Produksinya melalui tahap pra produksi, produksi, pasca produksi, dan digunakan konsep Hibriditas dalam membuka wacana mengenalkan bentuk produksi seni kolaborasi yang menggabungkan secara bersama-sama potensi berbagai etnik (Chris Barker). Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi, angket, dan datanya dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini mengangkat lakon Sumpah Palapa Gajah Mada diiringi musik tradisi dipadukan dengan mutimedia, narasi dan vokal. Hasil uji efektivitas produk menunjukkan seni pertunjukan Wadantara sangat bagus, sangat menarik karena memberikan kesan dan pesan persatuan Nusantara dan kaya dengan inovasi yaitu perpaduan antara seni tradisi dan kontemporer didukung musik digital dan multimedia.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
BALI DWIPANTARA WASKITA (Seminar Nasional Republik Seni Nusantara) © 2021 by Institut Seni Indonesia Denpasar is licensed under Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International