Citra Arok dalam Arok Dedes Karya Pramoedya Ananta Toer
DOI:
https://doi.org/10.31091/bbwp.v5i1.617Keywords:
Pramoedya Ananta Toer, Novel Sejarah, Arok Dedes, Ken Arok, Reinterpretasi (Tokoh) SejarahAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggambaran tokoh Ken Arok dalam novel Arok Dedes karya Pramoedya Ananta Toer serta mengungkap pesan utama yang disampaikan pengarang melalui tokoh tersebut. Secara historis, Ken Arok kerap dipandang sebagai simbol perebutan kekuasaan. Namun, Pramoedya merekonstruksi sosok Arok sebagai pemimpin ideal yang memperjuangkan keadilan dan nilai persatuan. Arok digambarkan sebagai simbol integrasi yang mampu menciptakan harmoni dalam masyarakat plural, serta sebagai tokoh yang mengupayakan terwujudnya komunitas yang setara melalui penghapusan perbudakan. Representasi ini mencerminkan kritik Pramoedya terhadap ketiadaan figur pemimpin yang mampu mempersatukan bangsa di Indonesia. Ia menekankan bahwa kemampuan untuk merangkul dan menyatukan keberagaman merupakan prasyarat utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dalam konteks masyarakat yang majemuk.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Lee Eun Kyung

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.