Visualisasi Kolonialisme Dalam Film Bumi Manusia
DOI:
https://doi.org/10.31091/bbwp.v5i1.634Keywords:
Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia, Sinematografi, Mise-en-Scene, Visualisasi KolonialismeAbstract
Film Bumi Manusia (2019) merupakan film yang diangkat dari novel berjudul sama karya Pramoedya Ananta Toer. Visualisasi film ini menggambarkan kenyataan sosial dan sejarah kolonial di Hindia Belanda. Teori mise-en-scene digunakan untuk menganalisis elemen-elemen visual di setiap frame. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif kualitatif dengan analisis semiotik terhadap momen-momen penting dalam film. Elemen mise-en-scene digunakan dengan baik untuk mendukung narasi dan karakterisasi, seperti pemanfaatan pencahayaan alami untuk menciptakan suasana realisme sejarah, serta pengaturan ruang dan properti yang mencerminkan ketidaksetaraan sosial antara pribumi dan kolonial. Penggunaan long shot dan wide-angle shot yang konsisten menegaskan kesan ruang serta dominasi kekuasaan kolonial, sedangkan pencahayaan naturalistik dan warna hangat menciptakan nuansa nostalgia dan ironi terhadap era penjajahan. Selain itu, pergerakan kamera yang lembut dalam momen-momen emosional juga memperkuat karakter utama, Minke, sebagai lambang perlawanan intelektual. Film ini mengungkapkan bahwa mise-en-scene bisa menjadi alat interpretasi yang signifikan dalam memahami ideologi dan konteks sejarah melalui visual.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Putu Raditya Pandet

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.