Menguak Estetika Potensi Grafiti Sebagai Ekonomi Kreatif Hati, Mata, Telinga di Tembok-Tembok Kota Malang
Kata Kunci:
Street Art, grafity, Ekonomi kreatifAbstrak
Street art merupakan kegiatan yang sering dipandang sebagai tindakan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat. Mural dan grafity adalah salah satu bentuk dari seni jalanan yang sudah sangat sering kita jumpai. Tidak sedikit tembok-tembok yang ada dijalan, dinding rumah, bahkan fasilitas umum yang menjadi media mural dan gratity. Tindakan yang terkesan mengotori dan terkadang merusak fasilitas inilah yang membuat masyarakat menjadi risih hingga memandang sebelah mata karya mural dan grafity. Pada massa perang kemerdekaan Indonesia grafity digunakan sebagai alat propaganda yang efektif dalam menggelorakan semangat perjuangan melawan penjajah Belanda. Keberanian dalam usaha membuat grafity merupakan perjuangan mempertaruhkan nyawa si pelakunya. Penelitian ini menggunakan metode etnografi, dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data diperoleh dengan menggunakan dokumentasi, observasi lapangan dan wawancara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.Pada masa kini dimana media informasi dan komunikasi berkembang pesat membuat kegiatan menggambar pada tembok-tembok kota tidak lagi tindakan mengotori, namun menjadi sumber pendapatan. Grafity yang dipengaruhi ekonomi kreatif menjadi penghias tembok café, restoran, perusahaan dan banyak lainnya. Gambar yang marak ditemui pada tempat berkumpul ini perlahat turut mempengaruhi pendapat masyarakat, tentu saja kearah yang lebih positif.